KETIKA orang-orang ketakutan di hari kiamat, orang yang mati syahid tidak merasa takut. Dalam Sunan At-Tirmidzi dan Ibnu Majah diriwayatkan dari Miqdam ibn Ma’dikarab, yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang mati syahid mendapatkan enam keunggulan di sisi Allah, Pertama diampuni dosanya pada pembelaan pertama, diperlihatkan tempat duduknya di surga, dibebaskan dari azab kubur dan selamat dari ketakutan besar, di kepalanya diletakkan mahkota kehormatan yang satu batu mulianya bernilai lebih baik dari dunia dan isinya, diberi pasangan 72 bidadari, dan dapat memberi pertolongan pada 70 kerabatnya.”
Dalam hadis itu disebutkan bahwa orang yang mati syahid akan selamat dari ketakutan besar, yaitu ketakutan pada hari kiamat. Demikian pula halnya orang yang mendapatkan tugas penempatan sebagai prajurit perang di jalan Allah. Bila ia gugur dalam keadaan bertugas, Allah akan mengamankannya dari ketakutan besar. Ath-Thabarani telah meriwayatkan dengan sanad yang shahih dari Abu ad-Darda bahwa Nabi SAW bersabda, “Tugas di suatu tempat (sebagai prajurit) selama satu hari lebih baik dari puasa selama setahun, dan siapa yang mgugur dalam keadaan bertugas di jalan Allah, ia akan selamat dari ketakutan besar, mendapat reseki dan wangi dari surga, dan pahala bertugasnya mengalir terus hingga Allah membangkitkannya.
Diantara kemuliaan yang Allah beri kepada orang yang mati syahid adalah bahwa Allah akan membangkitkannya dengan lukanya yang mengeluarkan darah segar dan bau harum mewangi. Dalam Shahih al-Bukhari diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Demi Yang menguasai diriku, siapa yang terluka di jalan Allah, dan Allah paling tau orang yang terluka di jalan – Nya, ia akan datang pada hari kiamat dengan lukanya yang berdarah dan semerbak mewangi.”
At-Tirmidizi, An-Nasa’i, dan Abu Dawud meriwayatkan dengan sanad yang shahih dari Mua’dz ibn Jabal, yang mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang berperang di jalan Allah dari pagi hingga petang, ia memperoleh surga. Siapa yang terluka atau berdarah di jalan Allah, maka darah itu pada hari kiamat akan tampak seperti yang dahulu pernah keluar paling banyak dengan warna minyak za’faran (merah) dan bau minyak misik (kasturi, wangi).
Ibn Hajar mengatakan, “Para ulama berkata bahwa hikmah dibangkitkan seperti itu adalah lukanya sebagai saksi atau bukti keluhurannya mengorbankan jiwa dalam ketaatan kepada Allah SWT.” [Sumber: Ensiklopedia Kiamat/ Karya: Dr. Umar Sulayman al-Asykar/Penerbit: Serambi]